Jenis-jenis Metode Pidato

Artikel terkait : Jenis-jenis Metode Pidato

Berpidato bukanlah sesuatu yang sulit, asalkan kita mempunyai mental dan keberanian. Nah, selain keberanian, sebenarnya apa saja yang perlu kita ketahui tentang pidato? 

1. Berpidato dengan lafal, intonasi, dan sikap yang tepat.

Berpidato berarti menyampaikan uraian secara lisan tentang sesuatu hal di hadapan orang banyak (khalayak ramai).
Jenis-jenis Metode Pidato
Orang yang ahli berpidato disebut orator. Seseorang yang sedang berpidato memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1. Mengutarakan sesuatu secara jelas.
2. Menyampaikan secara lisan.
3. Ditujukan kepada orang banyak atau khalayak ramai.
Seseorang yang akan berpidato perlu membuat persiapan pidato. Tujuannya agar saat berpidato dapat menyampaikan secara lancar dan menarik.
Langkah-langkah persiapan pidato adalah sebagai berikut.
1. Menentukan maksud berpidato.
2. Menganalisis pendengar atau situasi.
3. Memilih topik yang menarik.
4. Mengumpulkan bahan sebagai referensi atau acuan.
5. Membuat kerangka pidato.
6. Menguraikan kerangka secara mendetail sehingga menjadi naskah pidato.
7. Berlatih pidato dengan suara nyaring, lafal, intonasi, dan sikap yang tepat.
Pada waktu berpidato perlu memperhatikan metode agar pendengar merasa nyaman saat mendengarkan materi yang disampaikan pembicara.

2. Macam-macam metode pidato

Jenis-jenis Metode Pidato
Beberapa metode pidato yang sering digunakan antara lain sebagai berikut.
a) Metode impromtu (serta merta)
Pada metode ini, pembaca menggunakan cara spontanitas (improvisasi) tanpa ada persiapan. Metode ini biasanya digunakan untuk acara yang bersifat mendadak dan disajikan menurut kebutuhan saat itu.

b) Metode menghafal
Pada metode ini pembicara menyusun naskah sambutan kemudian dihafalkan selama berpidato. Contoh:sambutan acara HUT RI.

c) Metode naskah
Pada metode ini pembicara menulis naskah kemudian dibaca saat berpidato.
Contoh:pidato acara kenegaraan.

d) Metode ekstemporan
Metode ini merupakan metode yang baik. Pembicara membuat kerangka pidato kemudian saat berpidato dikembangkan sesuai dengan situasi dan pendengar yang hadir. Metode ini sangat menarik karena pembicara menyampaikan materi secara runtut dan ada interaktif antara pendengar dan pembicara.
Hal-hal yang perlu dilaksanakan pada saat pidato adalah sebagai berikut.
1. Menyampaikan pendahuluan yang menarik.
2. Memperkenalkan diri.
3. Mengawali pidato dengan materi yang telah dikenal pendengar.
4. Menyampaikan materi utama.
5. Menutup pidato dengan kesan yang baik.
Seseorang yang akan tampil berpidato pasti menginginkan suatu keberhasilan dalam berpidato. Hal-hal yang harus diperhatikan agar mencapai keberhasilan dalam berpidato diantaranya :
1. Memiliki keberanian dan tekad yang kuat.
2. Memiliki pengetahuan yang luas.
3. Memahami proses komunikasi massa (interaktif).
4. Menguasai bahasa yang baik, benar, dan lancar.
5. Melakukan latihan yang memadai dengan memperhatikan lafal, intonasi, dan sikap yang tepat.

Contoh naskah pidato.

Assalaamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera untuk kita semua. 
Bapak-Bapak serta Ibu-Ibu warga kampung yang saya hormati.
Mari kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita dapat mengadakan pertemuan di Balai Desa ini. Saya petugas penyuluh penyelamat lingkungan dari kecamatan ingin menyampaikan tentang pemanfaatan lingkungan rumah.
Saat ini musim kemarau belum juga berakhir, mungkin juga akan terjadi musim kemarau panjang. Betapa kering dan gersangnya desa kita ini. Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu bisa merasakan debu-debu bertebangan, tanaman menguning dan layu akhirnya akan mati. Semua keadaan ini tidak menguntungkan bagi kesehatan warga kampung. Udara yang panas dan kotor dengan debu-debu bertebangan ditambah asap dari pembakaran sampah. Tahukah Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu, bahaya apa yang akan mengancam kampung kita ini? Udara yang kotor akan merusak paru paru kita dan mengganggu pernafasan. Coba kalau udara bersih, tentu akan bagus untuk kesehatan kita.
Sesuai anjuran pemerintah, dalam rangka pelestarian alam kita perlu mengadakan penghijauan untuk mengatasi udara panas dan kotor. Pekarangan pekarangan yang kosong kita tanami dengan berbagai macam tanaman yang sesuai dengan keadaan tanah yang kita miliki. Misalnya tanaman sayur-sayuran, apotek hidup, bunga, tanaman perdu, atau buah-buahan. Di samping hasilnya dapat dimanfaatkan, juga menambah suasana sejuk dan nyaman di lingkungan kita.
Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu, penghijauan sangat bermanfaat untuk menyerap debu-debu yang beterbangan, sehingga udara menjadi bersih. Udara di sekitar tanaman menjadi sejuk karena tanaman dapat menghasilkan zat yang amat kita butuhkan. Jika musim penghijau tiba, tanah menjadi subur karena lapisan tanah paling atas tidak mengalami erosi oleh air hujan dan penghijauan akan menambah keindahan kampung kita yang tercinta ini.
Sekarang ini sudah semestinya Bapak-Bapak serta Ibu-Ibu menyadari betapa pentingnya penghijauan. Memelihara penghijauan lebih sulit dibandingkan menanam tanaman. Oleh karena itu, kami berpesan agar kita menjaga dan memelihara tanaman yang ada di sekitar kita dengan sebaik-baiknya. Jangan membakar sampah karena asapnya akan mengotori udara. Sampah-sampah sebaiknya kita kumpulkan untuk dimanfaatkan menjadi pupuk kompos.
Usaha-usaha kita akan berhasil dengan sukses bila semua warga kampung ini ikut berpartisipasi. Dengan demikian kampung kita menjadi hijau, subur, udara bersih bebas dari debu atau pencemaran udara, dan warganya sehat.
Terima kasih atas perhatian Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu. Mudah-mudahan Bapak dan Ibu sudi melaksanakan program penghijauan ini. Selamat bekerja semoga sukses.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat. Apabila ada kata-kata yang tidak berkenan di hati Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu, kami mohon maaf. Terima kasih.
Wassalaamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Demikian artikel mengenai metode pidato yang sering digunakan, semoga bermanfaat.

Artikel Balai Edukasi Lainnya :

Copyright © 2015 Balai Edukasi | Design by Bamz