Keputusan Bersama

Artikel terkait : Keputusan Bersama

Pernahkah kelas kalian mengadakan musyawarah? Misalnya musyawarah untuk pemilihan pengurus kelas, musyawarah untukmenentukan darmawisata, dan lain-lain? Setelah bermusyawarah kalian akan mendapatkan hasilnya. Hasil itu menjadi keputusan bersama yang selanjutnya dipatuhi dan dilaksanakan. Mengapa keputusan bersama harus dipatuhi dan dilaksanakan?
Apabila kalian mengikuti kegiatan organisasi pastilah dalam organisasi itu sering mengadakan musyawarah. Orang mengadakan musyawarah memang mengharapkan mendapat keputusan atas musyawarah itu. Keputusan itu merupakan keputusan dari orang-orang tersebut. Hasil keputusan bersama ditaati, dipatuhi, dan dilaksanakan.
bersama? Keputusan berasal dari kata putusan yang dapat diartikan sebagai hasil dari suatu pembicaraan yang telah disepakati bersama atau telah disepakati oleh orang-orang yang melakukan pembicaraan itu.
Jadi dalam keputusan bersama, bukan pendapat seseorang, dan bukan pendapat yang dipaksakan yang menjadi kesepakatan. Akan tetapi, dalam keputusan bersama, pendapat itu adalah pendapat yang menjadi kesepakatan atau yang disetujui bersama di antara orang-orang.
Keputusan Bersama dalam Keluarga
Berikut contoh keputusan bersama di lingkungan keluarga.
  • Keputusan tentang pembagian tugas-tugas rumah.
  • Keputusan tentang kerja bakti bersama keluarga.
  • Keputusan tentang uang saku untuk setiap anggota keluarga.Keputusan tentang menu makanan, dan lain- lain.
 Manfaat keputusan bersama dalam keluarga:
  • Antarkeluarga akan saling terbuka dalam berpendapat
  • Saling menghargai pendapat.
  • Melatih keberanian, kecerdasan, dan kreativitas.
  • Menjadikan masalah lebih mudah diselesaikan.
  • Menjadi lebih ikhlas untuk melaksanakan keputusan.
  • Membuat suasana harmonis dalam keluarga.
Keputusan Bersama di Lingkungan Sekolah
Beberapa  contoh keputusan bersama di lingkungan sekolah antara lain:
  • Keputusan bersama mengenai kepengurusan kelas.
  • Keputusan bersama mengenai kepengurusan OSIS sekolah.
  • Keputusan bersama mengenai pembagian tugas kebersihan kelas. 
  • Keputusan bersama mengenai besaran uang gedung sekolah.
Keputusan Bersama di Lingkungan Masyarakat
Beberapa  contoh keputusan bersama di lingkungan masyarakat antara lain:
  • Keputusan bersama tentang kerja bakti lingkungan.
  • Keputusan bersama tentangbesaran iuran warga.
  • Keputusan bersama mengenai sumbangan untuk warga yang membutuhkan.
  • Keputusan bersama tentang pembagian jaga malam.
Keputusan Bersama di Lingkungan Pemerintahan
Beberapa  contoh keputusan bersama di lingkungan pemerintahan  antara lain:
  • Keputusan bersama mengenai hari libur nasional.
  • Keputusan bersama besaran tarif angkutan.
  • Keputusan bersama harga dasar pupuk dan beras
  • Keputusan pemerintah daerah tentang Upah Minimum Kabupaten (UMK).
Keputusan bersama itu dilakukan melalui cara-cara musyawarah dan rapat antarwarga atau pihak-pihak yang terlibat. Pada dasarnya, cara-cara dalam mengambil keputusan ada dua yaitu:
1. Cara tidak demokratis. Dilakukan melalui paksaan, tekanan, dan kekerasan.
2. Cara demokratis. Dilakukan melalui rapat-rapat,musyawarah, dialog, pembicaraan bersama, rembug nasional, diskusi, dan sebagainya.

Pengambilan keputusan secara demokratis dapat dilakukan melalui dua cara yaitu sebagai berikut.
a. Melalui musyawarah, rapat, diskusi, dialog, dan cara-cara pembicaraan lain dalam rangka  memperoleh kesepakatan.
b. Melalui pemungutan suara atau voting.
Musyawarah atau cara-cara pembicaraan bersama yang lain merupakan cara yang baik dalam mendapatkan kesepakatan atau konsensus di antaramereka sendiri. Musyawarah diharapkan dapat mencapai kata mufakat. Mufakat artinya kesepakatan yang bulat. Semua peserta musyawarah dapat menerima kesepakatan itu, tidak ada yang menolak.
Namun, ada juga musyawarah yang tidak mencapai kesepakatan yang bulat atau mufakat. Beberapa an gota sebenarnya memiliki pendapatyang berbeda, tetapi mau menerima pendapat yang sebagian besar disetujui. Dengan jiwa besar, merekabersedia menerima keputusan bersama yang memang sebagian besar telah menyepakatinya.
Suasana Sidang MPR

Berdasarkan Ketetapan MPR No.II/MPR/1999 Pasal 79 dijelaskan bahwa pengambilan keputusan pada dasarnya diusahakan sejauh mungkin dengan musyawarah untuk mufakat, apabila hal ini tidak mungkin, putusan diambil berdasarkan suara terbanyak.Sedangkan syarat sahnya keputusan berdasarkan musyawarah yaitu apabila diambil dalam suatu rapat yang daftar hadirnya telah ditandatangani lebih dari separo dari jumlah anggota rapat yang mencerminkan setiap fraksi (sebagaimana diatur dalam Tap MPR No. II/MPR/1999 pasal 83).
Berdasarkan pedoman pelaksanaan tersebut, bahwa prinsip-prinsip yang terkandung dalam proses musyawarah untuk mufakat, di antaranya adalah:
a. Musyawarah untuk mufakat ini bersumber pada paham kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan.
b. Setiap putusan yang diambil harus selalu dapat mempertanggungjawabkan dan tidak boleh bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945.
Adapun syarat-syarat sahnya pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak (sebagaimana diatur dalam Tap MPR No. II/MPR/1999 pasal 85, yaitu sebagai berikut.
a. Diambil dalam suatu rapat yang daftar hadirnya telah ditandatangani sekurang- kurangnya 2/3 dari jumlah anggota rapat.
b. Disetujui lebih dari separo anggota yang hadir.

Artikel Balai Edukasi Lainnya :

Copyright © 2015 Balai Edukasi | Design by Bamz