Hubungan Sifat Bahan dengan Bahan Penyusunnya

Artikel terkait : Hubungan Sifat Bahan dengan Bahan Penyusunnya

Sejak jaman dahulu, manusia telah menggunakan bahan pakaian sebagai alat untuk menutupi tubuh. Jika kalian tinggal didaerah yang bersuhu panas, pakaian yang bagaimanan yang kalian pakai? Jika kalian tinggal di daerah yang suhu udaranya dingin, pakaian jenis apa yang cocok dipakai? Orang yang tinggal didaerah panas menyukai pakaian yang tipis dan terbuat dari bahan kapas. Orang yang tinggal didaerah dingin menyukai pakaian yang tebal, misalnya jaket atau jas. Bahan tersebut biasanya terbuat dari wol asli atau tiruan. Apaka hubungannya sifat bahan dengan bahan penyusunnya? Sebutkan contoh lain dari jenis pakaian dan apa bahan penyusunnya, selain tersebut diatas?
A. JENIS BAHAN DAN BAHAN PENYUSUNNYA
Berdasarkan jenisnya, bahan dibedakan menjadi:
1. Bahan Mineral
Yaitu suatu bahan yang ditemukan didalam tanah yang memiliki susunan kimia tertentu. Bahan mineral memiliki sifat-sifat  kimia dan fisika, sehingga dapat dikenali.
Contoh: emas, perak, besi, kuarsa, garam dan berbagai jenis logam.
2. Bahan non mineral
Yaitu sesuatu yang diperoleh selain bahan mineral
Contoh: tumbuhan dan hewan

B. SIFAT - SIFAT BAHAN BERDASARKAN STRUKTUR PENYUSUNNYA
Setiap bahan memiliki sifat tertentu. Ada bahan pakaian yang bersifat menahan panas sehingga cocok dipakai saat udara dingin misalnya kain wol. Ada juga bahan yang tidak panas saat dipakai, misalnya serat kapas. Sifat bahan yang lain adalah tidak tembus air dan lemas, misalnya kantong plastik dan bersifat keras, misalnya besi, baja, dan kayu.
Benang kapas, sutra  atau wol digunakan sebagai bahan pembuat kain, yaitu dengan cara ditenun.
1. Jenis -Jenis Bahan Penyusun Benang dan Tali
Benang dan tali terbuat dari serat yang dipintal atau dijalin. Serat adalah jaringan serupa benang  atau pita panjang. Serat merupakan bahan dasar benang dan tali berupa untaian-untaian yang tidak dapat dipisahkan. Ada dua macam serat yaitu:
  • Serat alami: Serat yang berasal dari tumbuhan. Contoh: serat kapas, serat ijuk, serat wol, serat sutera. Serat katun digunakan untuk pembuatan tali sepatu atau benang jahit.
  • Serat buatan: Serat buatan yang berasal dari pengolahan minyak bumi, karet, logam dan lain-lain. Contoh: serat nilon, serat karet, serat plastik, dan serat logam.
2. Penggunaan Berbagai Jenis benang dan Tali
Benang merupakan susunan atau gabungan dari beberapa serat. Serat-serat disatukan dengan teknologi  tertentu sehingga menghasilkan benang.
Mesin tenun modern

Benang dan tali yang dihasilkan dapat memiliki sifat yang berbeda, misalnya tebal, tipis, kaku, lemas, halus, kasar, renggang, atau rapa jalinannya.
Penggunan jenis benang dan tali didasarkan pada keperluan dan tujuan, misalnya:
  • Untuk menjahit kain tipis digunakan benang jahit yang tipis dan lemas, sedangkan untuk menjahit kain tebal digunakan benang yang agak besar dan kuat.
  • Untuk menjahit kasur digunakan jenis benang yang besar dan kasar.
  • Untuk menjahit bahan yang terbuat dari karet atau plastik digunakan benang nilon.
  • Untuk mengikat benda atau menarik benda berat digunakan tali besar , kasar dan kuat.
Tali yang terbuat dari sintetis , misalnya sebar atau nilon lebih tahan air daripada tali yang terbuat dari serat alami khususnya tumbuhan.
C. HUBUNGAN ANTARA JENIS BAHAN DENGAN KEKUATANYA
Selain jenis bahan, yang ikut menentukan kekuatan suatu benda juga struktur bahan. Bahan yang te rbuat dari serat sintetis akan lebih kuat apabila dibandingkan dengan bahan yang terbuat dari serat alami. Misalnya dengan ukuran yang sama, tali pancing atau senar gitar akan lebih kuat dan tahan lama bila dibandingkan dengan benang dan serat kapas.
Berdasarkan strukturnya tali dibedakan menjadi 3 yaitu:
  • Tali dengan struktur pilinan
  • Tali dengan strukturnya anyaman
  • Tali dengan struktur lurus

Artikel Balai Edukasi Lainnya :

Copyright © 2015 Balai Edukasi | Design by Bamz