Tindakan Saat Terjadi Gempa dan Tsunami
Kita semua tidak ingin hidup menderita karena bencana. Namun, kita tidak bisa menghindar saat bencana datang di hadapan kita. Bahkan banyak saudara atau teman kita yang tidak sempat menyelamatkan diri. Berikut ini beberapa cara dan tindakan saat terjadi gempa dan tsunami.
A. Tindakan Saat Terjadi Gempa
Sebagian besar dari kita akan panik saat terjadi gempa bumi. Ibu-ibu ber teriak, ”Gempa . . . Gempa.” Sementara itu bapak memukul kentungan atau apapun sebagai tanda terjadinya gempa. Desa atau kota pun akan terdengar gemuruh karena kepanikan orang-orang.
Kepanikan tersebut bisa jadi mengurangi kewaspadaan. Orang menjadi bingung dengan langkah yang akan diambilnya. Mereka kadang berlari-lari ke sana kemari mengikuti kemauan orang. Saat tiba-tiba lampu atau benda-benda di sekitar rumahmu bergoyang, bisa jadi itu tanda atau gejala terjadinya gempa. Apabila kamu merasakan adanya getaran atau melihat hal itu, kamu harus segera menyelamatkan diri. Tindakan saat terjadi gempa adalah sebagai berikut:
Kepanikan tersebut bisa jadi mengurangi kewaspadaan. Orang menjadi bingung dengan langkah yang akan diambilnya. Mereka kadang berlari-lari ke sana kemari mengikuti kemauan orang. Saat tiba-tiba lampu atau benda-benda di sekitar rumahmu bergoyang, bisa jadi itu tanda atau gejala terjadinya gempa. Apabila kamu merasakan adanya getaran atau melihat hal itu, kamu harus segera menyelamatkan diri. Tindakan saat terjadi gempa adalah sebagai berikut:
- Apabila kamu berada di dekat pintu atau jendela, segeralah berlari ke luar rumah.
- Apabila kamu di dalam ruangan rumahmu, segera masuklah ke bawah meja untuk melindungi tubuhmu. Ingat! Jangan berlindung di balik lemari karena bisa roboh akibat getaran gempa.
- Lihatlah keadaan atau kondisi dengan tenang! Jangan terburu buru keluar rumah.
- Apabila kamu berada di luar rumah, hindarilah bangunan tinggi, papan reklame, atau tiang listrik. Bangunan-bangunan itu bisa roboh akibat gempa.
- Jangan berlindung di bawah pohon yang besar atau tinggi. Pohon juga bisa tumbang akibat getaran gempa.
- Selamatkan dirimu dengan mencari ruangan terbuka seperti lapangan atau sawah.
- Setelah gempa usai jangan buru-buru masuk ke rumah. Bisa jadi akan terjadi gempa susulan yang lebih besar.
- Tunggulah dengan tenang di tanah lapang, biarkan orang tuamu mencari informasi tentang gempa.
B. Tindakan Saat Terjadi Tsunami
Tsunami diakibatkan oleh gempa bumi. Jarak waktu antara gempa dan tsunami biasanya 40 menit. Apabila kamu tengah berwisata di pantai atau rumahmu di pesisir, waspadalah saat merasakan getaran gempa. Amatilah dengan cermat air laut di pantai.
Apabila tiba-tiba surut, kamu harus segera mencari tempat yang tinggi. Ajaklah orang tuamu segera meninggalkan kawasan itu beberapa saat.
Pemerintah akan segera memberi informasi tentang kejadian yang sebenarnya.
Apabila tiba-tiba surut, kamu harus segera mencari tempat yang tinggi. Ajaklah orang tuamu segera meninggalkan kawasan itu beberapa saat.
Pemerintah akan segera memberi informasi tentang kejadian yang sebenarnya.
Ingat! Tidak setiap gempa menyebabkan tsunami. Oleh karena itu, jangan takut berlibur ke pantai. Gempa bisa menyebabkan tsunami apabila getarannya sangat kuat di atas 6 skala Richter. Gempa ini akan mengakibatkan kerusakan hebat.Tsunami biasanya diawali surutnya
air laut secara mendadak hingga dasar laut menjadi kelihatan. Selanjutnya, terdengar suara gemuruh dari arah laut. Ingat! Bukan suara ombak atau gelombang yang sering terdengar saat ditiup angin.
air laut secara mendadak hingga dasar laut menjadi kelihatan. Selanjutnya, terdengar suara gemuruh dari arah laut. Ingat! Bukan suara ombak atau gelombang yang sering terdengar saat ditiup angin.
Demikian artikel Tindakan Saat Terjadi Gempa dan Tsunami. Semoga bermanfaat.