Organisasi Syarikat Islam
Pada awalnya, Syarikat Islam didirikan dengan nama Syarikat Dagang Islam (SDI). Organisasi ini didirikan oleh Haji Samanhudi di Solo pada 1911. Tujuan didirikannya organisasi ini adalah untuk menghimpun para pedagang batik dalam menghadapi persaingan dengan pedagang Tionghoa. Pada masa itu, pemerintah kolonial Belanda memperlakukan pedagang pribumi secara tidak adil. Sebaliknya, pedagang Tionghoa mendapat keleluasaan dalam berdagang, terutama pedagang batik. Akibatnya, banyak pedagang batik pribumi yang mengalami kebangkrutan. Pembentukan syarikat Dagang Islam ini mendapat sambutan baik dari masyarakat. Bahkan, dalam waktu singkat, organisasi ini memiliki cabang di beberapa kota. Masyarakat berharap dengan menjadi anggota SDI, perdagangan mereka akan berjalan lancar.
H. Samanhudi, Ketua Kehormatan Syarikat Islam |
Syarikat Dagang Islam (SDI) berganti nama menjadi Syarikat Islam (SI) pada 1912. Ketua organisasi ini masih Haji Samanhudi. Pada 1914, ketua SI dijabat oleh H.O.S. Cokroaminoto. Adapun Haji Samanhudi diangkat menjadi Ketua Kehormatan.
Pada 1923, SI mengubah namanya menjadi Partai Sarekat Islam (PSI). Perubahan nama ini turut mengubah bentuk organisasi. PSI tidak hanya bertujuan meningkatkan perdagangan masyarakat Indonesia, namun juga turut serta dalam bidang politik.
Pada 1923, SI mengubah namanya menjadi Partai Sarekat Islam (PSI). Perubahan nama ini turut mengubah bentuk organisasi. PSI tidak hanya bertujuan meningkatkan perdagangan masyarakat Indonesia, namun juga turut serta dalam bidang politik.