Menulis Dialog
Pernahkah kamu mendengarkan dialog? Dialog adalah percakapan antara dua orang atau lebih. Dialog juga dapat ditulis. Misalnya, pada teks wawancara. Dalam teks itu kamu dapat menemukan dialog antara pewawancara dengan narasumber. Dalam cerita pendek dan naskah drama kamu juga dapat menemukan dialog antartokoh.
Pada pembelajaran kali ini kamu diajak belajar menulis dialog. Ayo, pelajari penjelasan berikut ini!
1. Menentukan Topik
Dialog atau percakapan akan terarah jika topik atau pokok pembicaraan sudah kamu tentukan lebih dahulu. Selain itu, agar dialog menarik, topik yang diangkat juga harus menarik dan aktual. Artinya, topik itu masih baru dan menyangkut kepentingan orang banyak, misalnya, pendidikan, kesehatan, dan olahraga. Kamu juga harus menguasai topik yang kamu tentukan. Jika kamu tidak menguasai topik tersebut, kamu tidak dapat menuliskannya menjadi bentuk dialog yang menarik.
Dialog atau percakapan akan terarah jika topik atau pokok pembicaraan sudah kamu tentukan lebih dahulu. Selain itu, agar dialog menarik, topik yang diangkat juga harus menarik dan aktual. Artinya, topik itu masih baru dan menyangkut kepentingan orang banyak, misalnya, pendidikan, kesehatan, dan olahraga. Kamu juga harus menguasai topik yang kamu tentukan. Jika kamu tidak menguasai topik tersebut, kamu tidak dapat menuliskannya menjadi bentuk dialog yang menarik.
2. Menentukan Tokoh dan Karakternya
Tokoh sangat penting dalam dialog. Tokoh harus dapat menghidupkan dialog. Artinya, tokoh-tokoh itu dapat saling menanggapi pembicaraan. Dalam menentukan tokoh cerpen atau drama, usahakan ada tokoh yang bertentangan wataknya. Tokoh tersebut jika bertemu selalu bertentangan sehingga menimbulkan konflik (pertentangan). Agar pertentangan itu tidak berlarut-larut, perlu dimunculkan tokoh penengah.
Kamu juga dapat menentukan tokoh yang lucu, penakut, atau yang lain. Dengan demikian, dialog akan menjadi semakin menarik.
Tokoh sangat penting dalam dialog. Tokoh harus dapat menghidupkan dialog. Artinya, tokoh-tokoh itu dapat saling menanggapi pembicaraan. Dalam menentukan tokoh cerpen atau drama, usahakan ada tokoh yang bertentangan wataknya. Tokoh tersebut jika bertemu selalu bertentangan sehingga menimbulkan konflik (pertentangan). Agar pertentangan itu tidak berlarut-larut, perlu dimunculkan tokoh penengah.
Kamu juga dapat menentukan tokoh yang lucu, penakut, atau yang lain. Dengan demikian, dialog akan menjadi semakin menarik.
Tokoh-tokoh tersebut dapat diberi nama sesuai dengan watak atau karakternya. Agar lebih menarik, berikan penjelasan (deskripsi) mengenai keadaan fisik, keahlian, atau kebiasaan tokoh!
Karakter tokoh tersebut harus dipertahankan sampai akhir cerita. Tujuannya agar pembaca menyukai tokoh yang identik dengan dirinya. Atau pembaca akan antipati kepada tokoh yang bertolak belakang dengan hati nuraninya. Dengan demikian, dialog akan hidup dan menarik untuk dibaca.
3. Menyusun Butir-Butir Dialog
Butir-butir dialog adalah pokok-pokok yang akan dibicarakan dalam dialog.
Pokok-pokok itu selanjutnya dikembangkan menjadi dialog yang utuh. Perhatikan contoh berikut ini!
Butir-butir dialog adalah pokok-pokok yang akan dibicarakan dalam dialog.
Pokok-pokok itu selanjutnya dikembangkan menjadi dialog yang utuh. Perhatikan contoh berikut ini!
a. Topik:
Meramaikan Perpustakaan Sekolah
b. Butir-butir dialog
1) Upaya menambah koleksi perpustakaan
a) Setiap siswa dimintai sumbangan satu buku
b) Meminta bantuan buku kepada penerbit
2) Dibentuk pengelola perpustakaan
3) Memberikan pelayanan yang baik kepada seluruh warga sekolah
Setelah butir-butir dialog ditulis, kamu dapat mengembangkannya menjadi sebuah dialog atau percakapan.
b. Butir-butir dialog
1) Upaya menambah koleksi perpustakaan
a) Setiap siswa dimintai sumbangan satu buku
b) Meminta bantuan buku kepada penerbit
2) Dibentuk pengelola perpustakaan
3) Memberikan pelayanan yang baik kepada seluruh warga sekolah
Setelah butir-butir dialog ditulis, kamu dapat mengembangkannya menjadi sebuah dialog atau percakapan.