Edward Teller (1908–2003) Dikenal Sebagai Bapak Bom Hidrogen
Pada tahun 1945 Amerika menjatuhkan Bom A di kota Nagasaki dan Hirosima. Sejumlah 140.000 orang tewas. Jepang pun akhirnya menyerah tanpa syarat dan mengakhiri Perang Dunia II.
Berikutnya, tahun 1952 Amerika meledakkan Bom-H (hidrogen) yang pertama di Pulau Karang, wilayah Eniwetok, Pasifik. Bom H ini kekuatannya diperkirakan 2.500 kali jauh lebih kuat jika dibandingkan dengan Bom A. Tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika saja Amerika memakai Bom-H ini didalam suatu peperangan.
Berikutnya, tahun 1952 Amerika meledakkan Bom-H (hidrogen) yang pertama di Pulau Karang, wilayah Eniwetok, Pasifik. Bom H ini kekuatannya diperkirakan 2.500 kali jauh lebih kuat jika dibandingkan dengan Bom A. Tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika saja Amerika memakai Bom-H ini didalam suatu peperangan.
Ada perbedaan yang perlu kita tahu diantara Bom A dan Bom H. Pada bom fisi (Bom A), dua masa inti yaitu uranium dan plutonium bergabung dan membentuk masa inti yang lebih besar sekaligus melepaskan energi maha dahsyat. Bom H atau bom hidrogen berisi bom fisi yang berfungsi untuk menaikkan suhu bahan berhidrogen ke satu titik saja sehingga reaksi fusi nuklir bisa terjadi.
Teller memberikan penjelasan, "Kami tidak menciptakan bom karena energi nuklir itu memang sudah ada."
Teller memberikan penjelasan, "Kami tidak menciptakan bom karena energi nuklir itu memang sudah ada."
Lalu siapakah Edward Teller? Dia adalah pelopor dalam ilmu fisika molekuler yang mendapat
Edward Teller |
julukan "Bapak Bom Hidrogen" atas peranannya dalam pengembangan awal senjata nuklir. Dia lahir pada 15 Januari 1908 di kota Budapest, Hungaria. Kemudian, pada tahun 1926 dia mempelajari tehnik kimia di universitas Karlsruhe, Jerman. Selanjutnya, pada tahun 1928 ia ditransfer ke Universitas Munich untuk mempelajari tentang teori mekanika kuantum. Studi Doktornya dalam ilmu fisika diambil dibawah bimbingan Werner Heisenberg pada tahun 1930 di Universitas Leipzig. Kemudian, studi Post Doktor dilakukannya di kota Kopenhagen, bekerja sama dengan seorang ahli fisika lainnya, Niels Bohr.
Pada tahun 1935, Teller hijrah ke Amerika Serikat karena tidak mau untuk bekerja untuk Hitler yang berkuasa di Jerman sejak tahun 1933. Di Amerika Serikat dia ditarik dan kedalam Proyek Manhattan, proyek rahasia bidang pengembangan bom atom pertama.
Meskipun ikut membuat bom atom, Teller menyesal karena keputusan Presiden Truman untuk menjatuhkan bom atom dasyat di Hiroshima dan Nagasaki. Mestinya bom tadi diledakkan ditempat yang aman terlebih dulu, sebagai unjuk gigi untuk mengancam Jepang. Tahun 1980 ia ikut meyakinkan kepada Presiden Ronald Reagan untuk melaksanakan Proyek Star Wars. Proyek ini banyak menuai kritik karena dianggap mahal dan tidak layak. Pada akhirnya, Edward Teller meninggal dunia pada tanggal 9 September 2003 dalam usia 90 tahun karena penyakit stroke.
Meskipun ikut membuat bom atom, Teller menyesal karena keputusan Presiden Truman untuk menjatuhkan bom atom dasyat di Hiroshima dan Nagasaki. Mestinya bom tadi diledakkan ditempat yang aman terlebih dulu, sebagai unjuk gigi untuk mengancam Jepang. Tahun 1980 ia ikut meyakinkan kepada Presiden Ronald Reagan untuk melaksanakan Proyek Star Wars. Proyek ini banyak menuai kritik karena dianggap mahal dan tidak layak. Pada akhirnya, Edward Teller meninggal dunia pada tanggal 9 September 2003 dalam usia 90 tahun karena penyakit stroke.