Keunikan Candi Borobudur

Artikel terkait : Keunikan Candi Borobudur

Candi Borobudur adalah merupakan salah satu bukti peninggalan nenek moyang bangsa Indonesia yang sangat terkenal dunia. Candi Borobudur termasuk dalam  tujuh keajaiban dunia. Candi Borobudur terletak di wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Candi ini merupakan peninggalan sejarah kerajaan Buddha, jadi tidak heran, di candi ini menjadi pusat perayaan Hari Raya Waisak. Sudah selayaknya kita selalu menjaga warisan budaya yang tiada ternilai harganya ini. Lalu Keunikan Candi Borobudur?
Bangunan Megah 
Pada abad ke delapan adalah masa kejayaan dari Dinasti Syailendra dan Sanjaya di Pulau Jawa. Pada masa itu, dibangunlah sebuah bangunan yang megah dan terbuat dari susunan bebatuan. Bangunan yang megah tersebut dibangun atas perintah sang raja,  Raja Sanmaratungga. Seperti candi-candi pada umumnya, bangunan tersebut dibangun sebagai simbol persembahan dan mengagungkan akan kuasa Sang Pencipta.
Pemugaran Candi
Sebelas abad sudah berlalu, sebagian besar Candi Borobudur telah tertimbun tanah hingga menyerupai bukit. Pada tahun 1814, Thomas Stanford Raffles memerintahkan agar dilakukan pembongkaran pada bukit tersebut. Penyebabnya tak lain adalah banyak ditemukannya batu berukir pada bukit itu. Pembongkaran itu dilakukan hingga tahun 1835. Candi Borobudur ditemukan dalam kondisi yangrusak berat. Untuk bisa mengembalikannya ke bentuk semula, dilakukan pemugaran pada tahun 1907 smpaia dengan 1911. Saat itu, Nusantara masih dijajah  Belanda. Setelah sekian lama, Borobudur dipugar lagi oleh pemerintah Indonesia mulai tahun 1973 sampai dengan 1983 dengan bantuan dana dari Unesco.
Susunan Candi
Borobudur terdiri atas 2.000.000 bongkah batu yang tersusun dengan baik dan rapi. Keunikan Candi Borobudur adalah susunan batu yang rapi tersebut tidak menggunakan perekat apapun. Panjang sisinya mencapai 123 meter. Tinggi aslinya adalah 42 meter, tetapi saat ini yang tersisa hanyalah 34,5 meter karena bagian bawah candi Borobudur terpendam dalam tanah. Bentuk aslinya, Candi Borobudur berbentuk stupa, yaitu bangunan suci agama Buddha. Jumlah  stupa keseluruhan  adalah 1.472 buah. Menurut seorang ahli sejarah dari Belanda, Dr. J.G. Casparis, sepuluh tingkat pada Candi Borobudur merupakan perlambang ajaran agama Buddha Mahayana yang disebut “Dasabodhisatwabhumi”. Artinya, tingkat kesepuluh adalah merupakan tingkat pencapaian tertinggi mencapai kesempurnaan dan menjadi Buddha.
Penghasil Devisa
Candi Borobudur adalah merupakan aset wisata yang paling menghasilkan di provinsi Jawa Tengah. Setiap tahun , jumlah pengunjung mencapai 1.000.000 orang. Borobudur akan penuh sesak pengunjung terutama pada saat liburan sekolah dan akhir tahun. Beberapa pihak mulai khawatir akan kelestarian Candi Borobudur. Ada beberapa pengunjung yang sengaja dan iseng mencoreti batunya. Seharusnya, bangunan megah kebangganan kita ini dijaga baik-baik untuk kepentingan kita bersama.
Demikian artikel mengenai keunikan Candi Borobudur.

Artikel Balai Edukasi Lainnya :

Copyright © 2015 Balai Edukasi | Design by Bamz