Biografi Ismail Marzuki
Biografi Ismail Marzuki - Ismail Marzuki adalah seorang musikus besar Indonesia yang serba bisa. Sebagai pencipta lagu, Ismail Mazuki (1914-1958) adalah merupakan orang yang berhasil meletakkan dasar ala nyanyian "selera Indonesia" yang sebenarnya sebenarnya pada lagu-lagu yang populer. Oleh karena itu, lagu karyanya dapat dihayati secara umum oleh siapaun di negara ini. Gaya populer serta irama kebanyakan lagunya yang terkesan santai menjadi model dan diikuti oleh para pencipta musik lain yang menciptakan nyanyian Indonesia pada zaman saat itu hingga tahun 1980-an.
Di kalangan saudara serta teman dekat , Ismail Marzuki biasa dipanggil dengan panggilan Mail atau Maing. Ia lair di kampung Kwitang, Senen, Jakarta pada tanggal 11 Maret 1914. Sebagai anak kampung yang berasal dari keluarga yang kecukupan. Maing berhasil masuk kedalam sekelompok kecil masyarakat pribumi yang pada saat itu dianggap cukup terpelajar pada masanya.
Biografi Ismail Marzuki
Bakat
Bakat musik Ismail Marzuki sudah terlihat sejak kecil. Beberapa lagu pertamanya dibuat pada saat ia masih berusia 17 tahun. Ia sangat mahir memainkan beberapa instrumen, diantaranya gitar,flute, akordeon, piano, dan clarinet . Ia dikenal juga sebagai seorang penyanyi musik hiburan keroncong.
Orkes Studio PPRK
Di kalangan saudara serta teman dekat , Ismail Marzuki biasa dipanggil dengan panggilan Mail atau Maing. Ia lair di kampung Kwitang, Senen, Jakarta pada tanggal 11 Maret 1914. Sebagai anak kampung yang berasal dari keluarga yang kecukupan. Maing berhasil masuk kedalam sekelompok kecil masyarakat pribumi yang pada saat itu dianggap cukup terpelajar pada masanya.
Ismail Marzuki |
Bakat
Bakat musik Ismail Marzuki sudah terlihat sejak kecil. Beberapa lagu pertamanya dibuat pada saat ia masih berusia 17 tahun. Ia sangat mahir memainkan beberapa instrumen, diantaranya gitar,flute, akordeon, piano, dan clarinet . Ia dikenal juga sebagai seorang penyanyi musik hiburan keroncong.
Orkes Studio PPRK
Ismail Marzuki pada saat itu banyak berkecimpung di bidang musik hiburan dengan cara melalui studio radio dan tempat hajatan musik umum. Ia juga bergabung dengan kelompok Muziek Verenenging Lief Java dan Hawaiian Band The Sweet Java Inlanders. Ia juga dikenal aktif di stasiun radio NIROM, BRV, VORO, dan juga Perserikatan Perhimpunan Radio Ketimuran (PPRK). Bersama dengan tokoh musik keroncong, seperti nama-nama M. Sagi, M. Sardi (ayah dari Idris Sardi), Soetodjo, dan Koesbini, ia berhasil mendirikan orkes studio PPRK yang mengutamakan memainkan lagu Indonesia populer dan musik keroncong.
Pelopor Bintang Radio
Pada saat pendudukan Jepang, Ismail Marzuki aktif sebagai seorang pemusik di Orkes Radio Hosso Kanri Kyeku bersama dengan para musisi pada jamannya, seperti Koesbini, Amir Pasaribu, Binsar Sitompul, dan Soedharnoto. Bersama dengan mereka, Ismail Marzuki menjadi salah satu pelopor terbentuknya Orkes Studio Jakarta dan juga lomba musik vokal tingkat nasional Bintang Radio pada masa setelah Proklamasi Kemerdekaan RI.
Pelopor Bintang Radio
Pada saat pendudukan Jepang, Ismail Marzuki aktif sebagai seorang pemusik di Orkes Radio Hosso Kanri Kyeku bersama dengan para musisi pada jamannya, seperti Koesbini, Amir Pasaribu, Binsar Sitompul, dan Soedharnoto. Bersama dengan mereka, Ismail Marzuki menjadi salah satu pelopor terbentuknya Orkes Studio Jakarta dan juga lomba musik vokal tingkat nasional Bintang Radio pada masa setelah Proklamasi Kemerdekaan RI.
Seniman Pejuang
Seperti kebanyakan pemusik pada masanya, semangat akan kebangsaan Ismail Marzuki untuk perjuangan kemerdekaan dalam melawan penjajahan sangatlah besar. Ia dikenal sebagai "Seniman Pejuang" yang banyak menciptakan lagu perjuangan dan lagu cinta tanah air. Beberapa lagu yang menjadi lagu penyemangat lagu-lagu antara lain :
Seperti kebanyakan pemusik pada masanya, semangat akan kebangsaan Ismail Marzuki untuk perjuangan kemerdekaan dalam melawan penjajahan sangatlah besar. Ia dikenal sebagai "Seniman Pejuang" yang banyak menciptakan lagu perjuangan dan lagu cinta tanah air. Beberapa lagu yang menjadi lagu penyemangat lagu-lagu antara lain :
- Hallo Hallo Bandung,
- Kopral Jono,
- Sepasang Mata Bola,
- Selendang Sutera,
- Sapu Tangan dari Bandung Selatan,
- Melati di Tapal Batas,
- Selamat Jalan Pahlawan Muda,
- Juwita Malam,
- Gugur Bunga di Taman Bhakti,
- Nyiur Melambai,
- Tanah Pusaka, dan
- Rayuan Pulau Kelapa.
Pelopor Musik Modern
Banyak lagu karya Ismail Marzuki yang telah mengilhami arah lagu dan selera penciptaan lagu musik radio dan kazanah populer Indonesia sampai pada tahun 1980-an. Ismail Marzuki berhasil menempatkan dirinya sebagai salah satu pelopor dalam perkembangan musik era modern di Indonesia. Sebelum meninggal pada 25 Mei 1958, ditahun 1957 ia menciptakan karya yang terakhir, Inilah Bahagianya. Untuk menghormati jasanya, tahun 1968 pemerintah DKI Jakarta mengabadikan nama Ismail Marzuki menjadi sebuah pusat kesenian Jakarta yang kita dengan nama Taman Ismail Mazuki (TIM).
Itulah biografi dari Ismail Marzuki, kiranya bermanfaat bagi pembaca yang budiman.
Banyak lagu karya Ismail Marzuki yang telah mengilhami arah lagu dan selera penciptaan lagu musik radio dan kazanah populer Indonesia sampai pada tahun 1980-an. Ismail Marzuki berhasil menempatkan dirinya sebagai salah satu pelopor dalam perkembangan musik era modern di Indonesia. Sebelum meninggal pada 25 Mei 1958, ditahun 1957 ia menciptakan karya yang terakhir, Inilah Bahagianya. Untuk menghormati jasanya, tahun 1968 pemerintah DKI Jakarta mengabadikan nama Ismail Marzuki menjadi sebuah pusat kesenian Jakarta yang kita dengan nama Taman Ismail Mazuki (TIM).
Itulah biografi dari Ismail Marzuki, kiranya bermanfaat bagi pembaca yang budiman.