Candi Borobudur Dibangun pada Abad ke-9 M atau 824 M (746 Saka)
Candi Borobudur dibangun pada masa abad ke-9 M atau 824 M (746 Saka), pada masa Raja Smaratungga dari Dinasti Syailendra. Candi Borobudur yang megah terletak di daerah Muntilan yang dikelilingi oleh Bukit Menoreh, Gunung Merapi, Sindoro, Gunung Merbabu, Gunung Sindoro, dan Gunung Sumbing.
Pengertian Candi dan Fungsinya
Kawan-kawan tentunya sudah mengenal istilah candi. Salah satunya contohnya adalah Candi Borobudur yang masuk kedalam tujuh keajaiban dunia. Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan candi? Kata Candi berasal dari istilah candika (Dewa Maut). Fungsi dari pembangunan candi adalah untuk memuliakan raja yang telah wafat atau meninggal dunia. Pada saat raja meninggal, semua azimat yang dimilikinya disimpan di dalam peti, kemudian peti tersebut diletakkan di bagian dasar tempat candi tersebut dibangun. Sebagai pelengkap maka dibuatlah arca yang merupakan perwujudan raja sebagai dewa dan di depannya diletakkan sesaji.
Candi bagi umat Hindu dipergunakan sebagai makam, sedangkan candi didalam ajaran Buddha berfungsi sebagai tempat pemujaan terhadap dewa. Setiap bangunan candi memiliki tiga bagian utama sebagai berikut.
- Kaki candi, berbentuk bujur sangkar dan melambangkan “alam bawah” yaitu diaman adalah dunia tempat hidup manusia.
- Badan candi, yang melambangkan “alam antara” tempat manusia yang telah meninggalkan semua urusan duniawinya.
- Atap candi, melambangkan “alam atas”, yang berbentuk lingkaran dengan tiga teras berundak-undak.
Candi Borobudur Dibangun pada Abad ke-9 M atau 824 M
Borobudur berasal dari kata boro berasal dari bahasa Sanskerta yang artinya candi, biara, atau asrama dan kata budur yang berarti atas. Jadi, borobudur diartikan candi, istana, atau biara di \atas bukit.
Candi Borobudur memiliki sebanyak sepuluh tingkat dengan stupa induk setinggi 7 meter dengan garis tengah 9,9 meter. Bangunan Candi Borobudur akhirnya terbengkalai seiring dengan runtuhnya Kerajaan Mataram Hindu dan bencana gempa bumi. Letusan gunung berapi juga turut berperan meruntuhkan sebagian bangunan candi.
Pada tahun 1814, H.C. Cornelius bersama-sama dengan penduduk membersihkan lokasi candi. Dan baru pada tahun 1835 bentuk candi Borobudur terlihat seluruhnya.
Pemugaran Candi Borobudur pertama kali dilakukan pada tahun 1907 sampai 1911 berkat bantuan Th. Van Erp, dan berhasil menyelamatkan Candi Borobudur.
Pemugaran kedua kali dilakukan pemerintah Indonesia dengan bantuan dari UNESCO. Pemugaran Candi Borobudur selesai pada 1982. Candi Borobudur mempunyai sebanayk 505 arca Buddha dan pada bagian dinding candi terdapat pahatan atau relief. Relief-relief itu menggambarkan pelbagai cerita, antara lain sebagai berikut:
- Karmawibhangga berisikan berlakunya hukum karma (hukum sebab akibat), dimana setiap perbuatan baik dan buruk akan membawa akibat bagi sanf pelaku.
- Lalita vistara yang menceritakan bahwa kehidupan sang Buddha dari lahir sampai dengan mendapat bodhi (wahyu) tentang hidup sejati.
- Awadana dan Jataka yang menggambarkan mengenai kehidupan sang Buddha di masa lalu (Awadana) dan kepahlawanan orang-orang suci (Jataka).
Perlu diketahu juga bahwa Candi Borobudur yang dibangun pada abad ke-9 M atau 824 M dibangun dengan menggunakan batu andesit (batu keras hasil letusan gunung berapi). Hebatnya, batuan-batuan itu disusun tanpa alat perekat atau semen. Candi Borobudur berukuran 123 meter × 123 meter, dengan tinggi 42 meter.
Demikian informasi mengenai Candi Borobudur yang dibangun pada Abad ke-9 M atau 824 M.