PERKALIAN ASYIK DENGAN PERLITER

Artikel terkait : PERKALIAN ASYIK DENGAN PERLITER


PERKALIAN ASYIK DENGAN
PERLITER


Tony Harseno
SD Negeri 1 Mudal, Boyolali; natadara7@yahoo.com


Abstrak. Tujuan dari karya inovasi ini adalah untuk mengembangkan media pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan perkalian sederhana. Hasil dari pengembagan media ini dinamakan Permainan Perkalian Interaktif (Perliter). Model pengembangan Perliter mengacu pada model pengembangan ADDIE (analysis, design, development, implementation dan evaluation). Perliter merupakan media yang terdiri dari edugame dan kartu perkalian, Media ini memiliki kelebihan dapat digunakan dimana saja dan kapan saja. Edugame dapat digunakan diberbagai device seperti net book, laptop, ataupun smartphone, sedangkan kartu perkalian bisa dimainkan secara langsung dan berkelompok. Perliter dibuat dengan software Powerpoint, sedangkan untuk desain kartu perkalian dengan menggunakan software Word dan Exel, dan untuk membuat kartu perkalian dibutuhkan kertas karton atau kertas tebal. Untuk melihat keoptimalan pengembangan Perliter diujikan kepada forum multimedia dan edukasi Kabupaten Boyolali (Formulasi) dan diujikan langsung kepada peserta didik untuk memanfaatkan media Perliter.Hasil uji pengembangan media Perliter yang dilakukan oleh Formulasi adalah media tersebut masuk pada kategori media dengan kualitas baik, dan hasil dari pemanfaatan Perliter oleh peserta didik adalah meningkatkan kemampuan keterampilan perkalian.

Kata Kunci : Perliter, Perkalian


1.       Pendahuluan

Matematika tidak lepas dari kemampuan penjumlahan, pengurangan, pembagian dan perkalian. Ketika kemampuan tersebut dikuasai dengan baik oleh peserta didik, memungkinkan peserta didik optimal dalam menguasai beberapa materi dalam pembelajaran Matematika. Tetapi kemampuan perkalian dan pembagian sering menjadi masalah. Nur (2015) mengutarakan penguasaan perkalian yang kurang optimal berbanding lurus dengan penguasaan pembagian, dengan kata lain ketika bisa mengoptimalkan kemampuan perkalian maka memungkinkan kemampuan pembagian juga akan meningkat. Jenjang yang pertama kali mengenal perkalian adalah jenjang Sekolah Dasar (SD), yang berarti kemampuan perkalian harus dioptimalkan pada jenjang SD. Sebagian besar peserta didik SD menguasai konsep perkalian, tetapi ketika dihadapkan dengan soal perkalian, sebagian besar peserta didik mengalami kesalahan dalam menghitung. Faktor utama terjadinya kesalahan adalah peserta didik tidak membiasakan diri untuk melakukan perkalian, dimana perkalian dianggap sesuatu yang menjenuhkan. Pada umumnya sesuatu yang tidak menjenuhkan bagi anak usia SD adalah bermain, sehingga diperlukan media yang mengkondisikan perserta didik bermain sambil belajar. Oleh karena itu diperlukan pegembangan media yang dikemas dalam bentuk permainan. Permainan tersebut khususnya pada materi perkalian. Permainan yang sering dimain peserta didik sekarang ini adalah permainan dengan menggunakan perangkat gadget dan permainan yang dapat digunakan dalam kelompok. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengembangkan media permainan yang dapat meningkatkan keterampilan perkalian anak SD kelas III.

2.       Media Perliter

Perliter adalah akronim dari Permainan Perkalian Interaktif. Permainan perkalian interaktif ini adalah gabungan dari dua permainan yaitu edugame dan Kartu Perkalian. Edugame adalah bentuk dari multimedia interaktif yang dikemas dalam bentuk permainan (Agus dkk, 2012). Kemasan permainan tersebut bisa menciptakan ketertarikan peserta didik untuk digunakan secara berulang, karena permainan identik dengan hal yang menyenangkan. Pendapat itu sejalan dengan Karim (2013) yang menerangkan edugame adalah permainan yang bisa mengoptimalkan penguasaan suatu materi dalam bentuk permainan. Kemudian kartu perkalian, yaitu bentuk dari kartu domino yang di dalamnya terdapat materi perkalian. Dina (2011) menjelaskan Kartu domino adalah media visual dalam bentuk kartu kecil berukuran kurang lebih 25 x 30 mm dan terbagi menjadi dua. Dua bagian dari kartu tersebut bisa berisikan dua informasi sama ataupun berbeda, yang disesuaikan dengan kebutuhan. Sejalan dengan penjelasan tersebut Suprijono (2013) menjelaskan Kartu domino merupakan media kartu yang terbagi menjadi dua, dan dimainkan dengan cara menggabungkan informasi yang sama dari kartu yang berbeda. Dapat disimpulkan Kartu perkalian adalah kartu domino yang di dalamnya terdapat materi perkalian yang dimainkan dengan cara menjodohkan nilai yang sama dari kartu yang berbeda.

3.       Metode Pengembangan

Model pengembangan dalam karya inovasi ini adalah dengan menggunakan model yang dikembangkan oleh Dick dan Cary (1978), yang meliputi analysis, design, development, implementation dan evaluation.
3.1.  Analysis
Hasil dari tahapan analysis adalah kemampuan peserta didik dalam keterampilan perkalian masih rendah terlihat dari hasil belajar, dimana dari 28 peserta didik ada 15 peserta didik yang mendapat nilai kurang dari 65. Dari proses pengerjaan perkalian yang dilakukan peserta didik mengindikasikan peserta didik sudah menguasai konsep perkalian, dan materi perkalian yang sesuai dengan kompetensi adalah perkalian sederhana. 15 Peserta didik yang memperoleh hasil di bawah nilai 65 sudah memiliki gadget. Melihat tujuan dari pengembangan, maka disimpulkan adanya kesesuaian antara kebutuhan dengan tujuan pengembangan.
3.2.  Design
Tahapan ini adalah proses perencanaan pembuatan media Perliter yang meliputi beberapa aktivitas yaitu dimulai membuat Story Board. Pembuatan Story Board untuk edugame yaitu untuk menentukan setiap slide dari permainan yang akan dibuat, serta bahan animasi, gambar, dan suara apa yang dibutuhkan.





Gambar 1. Penyusunan Story Board

Kegiatan berikutnya adalah mempersiapkan gambar, teks atau animasi yang dibutuhkan. Gambar diperoleh dari internet atau membuatnya menggunakan coreldrow kemudian disimpan dalam bentuk PNG, untuk teks memanfaatkan tool yang sudah ada dalam aplikasi.



Gambar 2. Pembuatan Gambar dan Karakter

Kegiatan lain adalah membuat kombinasi perkalian yang akan dibuat menjadi kartu perkalian. Kombinasi perkalian yaitu konsep dari dua informasi yang terdapat dalam kartu domino. Adapun kombinasi tersebut meliputi perkalian dengan hasil kali, hasil kali dengan perkalian, perkalian dengan perkalian, dan hasil kali dengan hasil kali. Pembutan Kombinasi Perkalian bisa mengunakan software Microsof Word supaya hasil cetakan bisa rapi dan tulisan terbaca dengan baik.


Gambar 3. Penyusuanan Kombinasi Perkalian
3.3.  Development
Kegiatan pengembangan ini adalah membuat produk dari perencanaan yang sudah disiapkan. Adapun kegiatannya adalah dimulai dengan menyusun Edugame, dimana penyusunan Edugame disesuaikan dengan rencana alur cerita yang telah dibuat. Penyusunan permainan ini dengan menggunakan Powerpoint. Pemuatan edugame ini memanfaatkan fungsi Triger, dan animasi. Supaya permainan ini dapat digunakan dibeberapa device seperti laptop, netbook, smartphon ataupun tab maka file ppt diubah menjadi file dalam bentuk HTML. Untuk mengubah file tersebut diperlukan Ispring.




Gambar 4. Pembuatan Multimedia

Kegiatan pengembangan yang lain yaitu mencetak Kombinasi perkalian di kertas karton atau kertas cover. Untuk mengifisienkan waktu proses memotong kartu perkalian dengan melibatkan peserta didik.
3.4.  Implementation
Kegiatan ini menguji media kepada beberapa pakar media, dan dalam pengembangan ini pengembangan melibatkan forum multimedia pembelajaran (Formulasi) dan pengguna media secara langsung yaitu peserta didik.
3.5.  Evaluation
Tahapan penilaian ini meliputi beberapa tahapan, tahapan pertama penilaian dari ahli dibidang media dalam hal ini adalah formulasi, dan tahapan kedua penilaian dari pengguna langsung yaitu peserta didik. Data yang diperoleh dari penilaian pertama adalah data dari angket kelayakan media, dan tanggapan dari anggota formulasi, kemudian data yang diperoleh dari penilain kedua adalah data hasil belajar setelah menggunakan media perliter dan tanggapan dari peserta didik.
Kelayakan media menggunakan angket kelayakan yang disusun oleh formulasi yang meliputi aspek mudah dilihat, sederhana, menarik, bermanfaat, kebenaran/dapat dipertanggung jawabkan. Dan skala kualitas dengan interval sebagai berikut
1 sampai dengan 2        = media kurang
2 sampai dengan 3        = media cukup baik
4 sampai dengan 5        = media baik



4.       Hasil

Hasil dari pengembangan media tercipta media Perliter., dimana media tersebut memiliki muatan materi perkalian. Media permiter memiliki konsep untuk pembiasaan perkalian. Perliter merupakan gabungan dari Edugame dan Kartu Perkalian. Edugame disusun dalam bentuk html dan Kartu Perkalian adalah bentuk dari kartu domino yang informasinya adalah materi perkalian.
Tampilan edugame berupa permainan yang meliputi beberapa permainan seperti benar salah, , pesawat terbang yaitu mengalahkan pengguna pesawat dengan menjawab pertanyaan perkalian dengan benar, tembak burung, dimana burung membawa hasil perkalian dan jika jawaban benar maka akan muncul kata berhasil, Kotak angka yaitu menjawab kota yang senilai dengan suatu perkalian. Berikut ini adalah salah satu contoh tampilan dari edugame.


Gambar 5. Tampilan Edugame

Untuk tampilan Kartu Perkalian, yaitu bentuk kartu domino yang di dalamnya terdapat materi perkalian. Kartu Domino dibuat dengan menggunakan kertas karton, sehingga memungkinkan untuk digunakan dalam waktu yang lama. Selain itu dalam Kartu Perkalian untuk diberi lencana reword bagi pemenang, dimana pemenang pertama mendapat poin matahari, pemenang kedua mendapat bintang dan pemenang ke tiga mendapat poin bulan. Adapun tampilan dari kartu perkalian adalah sebagai berikut


 



Gambar 6. Tampilan Kartu Perkalian

Hasil uji kelayakan dilakukan oleh praktisi media yang terdiri dari 3 pengjuji dari Formulasi Kabupaten Boyolali. Adapun hasil uji kelayakan perliter adalah sebagai berikut

Tabel 1. Rekapitulasi Angket Kelayakan

No
Kriteria Multimedia
Skor
1
mudah dilihat
4,0
2
Sederhana
4,5
3
menarik
4,0
4
bermanfaat
4,0
5
Benar atau dapat dipertanggung jawabkan
4,5
Rekapitulasi kelayakan menunjukkan bahwa setiap kreteria media yang telah diuji pada kriteria baik, yang berarti media Perliter baik untuk digunakan. Pada dasarnya dari segi kualitas media perliter sudah baik digunakan sebagai media pembelajaran. Sedangkan hasil uji yang dilakukan oleh peserta didik deperoleh dari data hasil belajar, setelah menggunakan Perliter.  Soal yang digunakan untuk memperoleh hasil belajar tidak jauh berbeda dengan soal TKD bidang perkalian. Adapun hasil belajarnya adalah sebagai berikut :

Tabel 2.  Rekapitulasi Hasil belajar Matematika

No
Nilai
Tanpa Perliter
Dengan Perliter
1
< 65
15
0
2
> 65
13
28
Hasil dari pemanfaatan perliter menunjukkan kemampuan perkalian peserta didik menjadi meningkat, dimana sebelum menggunakan Perliter terdapat 15 peserta didik mendapat nilai dibawah 65, sedangkan setelah menggunakan perliter semua mendapat nilai di atas 65. Hal tersebut mengindikasikan bahwa Pengembangan Media Perliter mampu mengoptimalkan kemampuan perkalian peserta didik. Selain hasil yang optimal dengan terciptanya produk Perliter, juga terdapat temuan menarik dari pemanfaatan perliter dalam pembelajaran yaitu peserta didik memiliki jiwa sportifitas, terlihat dari menerima konsekuensi dari setiap tindakan yang dilakukan ketika menggunakan Perliter, munculnya karakter disiplin terlihat dari peserta didik mentaati peraturan yang ada dalam permainan perliter, selain itu munculnya kemandirian belajar, yang terlihat peserta didik bersedia memainkan perliter tanpa adanya perintah dari guru.

5.       Kesimpulan

Tercipta produk yang bernama Perliter, yang mana produk tersebut gabungan dari Edugame dan Kartu Perkalian. Tampilan edugame berupa permainan yang meliputi beberapa permainan seperti benar salah, pesawat terbang yaitu mengalahkan pengguna pesawat dengan menjawab pertanyaan perkalian dengan benar, tembak burung, dimana burung membawa hasil perkalian dan jika jawaban benar maka akan muncul kata berhasil, Kotak angka yaitu menjawab kota yang senilai dengan suatu perkalian. Untuk tampilan Kartu Perkalian, yaitu bentuk kartu domino yang di dalamnya terdapat materi perkalian. Kartu Domino dibuat dengan menggunakan kertas karton, sehingga memungkinkan untuk digunakan dalam waktu yang lama. Selain itu dalam Kartu Perkalian untuk diberi lencana reword bagi pemenang, dimana pemenang pertama mendapat poin matahari, pemenang kedua mendapat bintang dan pemenang ke tiga mendapat poin bulan. Hasil uji kelayakan media menunjukkan Perliter termauk media yang memiliki kualitas baik, dan ketika digunakan oleh sasaran mampu mengoptimalkan kemampuan perkalian.

Daftar Pustaka
Agus Sriwaluyo, Husni Tamrin, Yusuf Sulistyo. 2012. Membangun Game “ Main Kata “Dengan Macromedia Flas. Makalah. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Komunikasi Dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta
Dina Indriana. 2011. Ragam Alat Bantu Media Pengajaran. Jogjakarta: DIVA Press
Dick, Walter dan Lou Carey. 1978. The Systematic Design of Instruction. USA: Scott, Foresman and Company
Karim Muhammad Ta’Yinul. 2013. Perancangan Media Interaktif Dan Game  Untuk Kompetensi Mengelompokkan Di Paud .http://jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel585140A7E744A9BAD75DE5AD6013742D.pdf diakses pada tanggal 14 Maret 2016
Nur Rahman. 2015. Hubungan Penguasaan Perkalian dan Pembagian Dasar terhadap Prestasi Belajar Matematika siswa Kelas VIII SMP PMDS Putra Palopo. Jurnal Elemen. Vol 1 no.1. Januari 2015 hal 57-69
Suprijono, Agus. 2013. Cooperative learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar


Artikel Balai Edukasi Lainnya :

Copyright © 2015 Balai Edukasi | Design by Bamz