PERKALIAN ASYIK DENGAN PERLITER
PERKALIAN ASYIK DENGAN
PERLITER
Tony Harseno
Abstrak. Tujuan dari karya inovasi ini adalah
untuk mengembangkan media pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan
perkalian sederhana. Hasil dari pengembagan media ini dinamakan Permainan
Perkalian Interaktif (Perliter). Model pengembangan Perliter mengacu pada model
pengembangan ADDIE (analysis, design, development, implementation
dan evaluation). Perliter merupakan media yang terdiri dari edugame
dan kartu perkalian, Media ini memiliki kelebihan dapat digunakan dimana saja
dan kapan saja. Edugame dapat digunakan diberbagai device seperti
net book, laptop, ataupun smartphone, sedangkan kartu
perkalian bisa dimainkan secara langsung dan berkelompok. Perliter dibuat
dengan software Powerpoint, sedangkan untuk desain kartu
perkalian dengan menggunakan software Word dan Exel, dan
untuk membuat kartu perkalian dibutuhkan kertas karton atau kertas tebal. Untuk
melihat keoptimalan pengembangan Perliter diujikan kepada forum multimedia dan
edukasi Kabupaten Boyolali (Formulasi) dan diujikan langsung kepada peserta
didik untuk memanfaatkan media Perliter.Hasil uji pengembangan media Perliter yang
dilakukan oleh Formulasi adalah media tersebut masuk pada kategori media dengan
kualitas baik, dan hasil dari pemanfaatan Perliter oleh peserta didik adalah
meningkatkan kemampuan keterampilan perkalian.
Kata Kunci : Perliter, Perkalian
1. Pendahuluan
Matematika
tidak lepas dari kemampuan penjumlahan, pengurangan, pembagian dan perkalian. Ketika
kemampuan tersebut dikuasai dengan baik oleh peserta didik, memungkinkan
peserta didik optimal dalam menguasai beberapa materi dalam pembelajaran
Matematika. Tetapi kemampuan perkalian dan pembagian sering menjadi masalah. Nur
(2015) mengutarakan penguasaan perkalian yang kurang optimal berbanding lurus
dengan penguasaan pembagian, dengan kata lain ketika bisa mengoptimalkan
kemampuan perkalian maka memungkinkan kemampuan pembagian juga akan meningkat. Jenjang
yang pertama kali mengenal perkalian adalah jenjang Sekolah Dasar (SD), yang
berarti kemampuan perkalian harus dioptimalkan pada jenjang SD. Sebagian besar
peserta didik SD menguasai konsep perkalian, tetapi ketika dihadapkan dengan
soal perkalian, sebagian besar peserta didik mengalami kesalahan dalam
menghitung. Faktor utama terjadinya kesalahan adalah peserta didik tidak
membiasakan diri untuk melakukan perkalian, dimana perkalian dianggap sesuatu
yang menjenuhkan. Pada umumnya sesuatu yang tidak menjenuhkan bagi anak usia SD
adalah bermain, sehingga diperlukan media yang mengkondisikan perserta didik
bermain sambil belajar. Oleh karena itu diperlukan pegembangan media yang
dikemas dalam bentuk permainan. Permainan tersebut khususnya pada materi
perkalian. Permainan yang sering dimain peserta didik sekarang ini adalah
permainan dengan menggunakan perangkat gadget dan permainan yang dapat
digunakan dalam kelompok. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengembangkan
media permainan yang dapat meningkatkan keterampilan perkalian anak SD kelas
III.
2. Media Perliter
Perliter
adalah akronim dari Permainan Perkalian Interaktif. Permainan perkalian
interaktif ini adalah gabungan dari dua permainan yaitu edugame dan
Kartu Perkalian. Edugame adalah bentuk dari multimedia interaktif yang
dikemas dalam bentuk permainan (Agus dkk, 2012). Kemasan permainan tersebut
bisa menciptakan ketertarikan peserta didik untuk digunakan secara berulang,
karena permainan identik dengan hal yang menyenangkan. Pendapat itu sejalan
dengan Karim (2013) yang menerangkan edugame adalah permainan yang bisa
mengoptimalkan penguasaan suatu materi dalam bentuk permainan. Kemudian kartu
perkalian, yaitu bentuk dari kartu domino yang di dalamnya terdapat materi
perkalian. Dina (2011) menjelaskan Kartu domino adalah media visual dalam
bentuk kartu kecil berukuran kurang lebih 25 x 30 mm dan terbagi menjadi dua.
Dua bagian dari kartu tersebut bisa berisikan dua informasi sama ataupun
berbeda, yang disesuaikan dengan kebutuhan. Sejalan dengan penjelasan tersebut
Suprijono (2013) menjelaskan Kartu domino merupakan media kartu yang terbagi menjadi
dua, dan dimainkan dengan cara menggabungkan informasi yang sama dari kartu
yang berbeda. Dapat disimpulkan Kartu perkalian adalah kartu domino yang di
dalamnya terdapat materi perkalian yang dimainkan dengan cara menjodohkan nilai
yang sama dari kartu yang berbeda.
3. Metode Pengembangan
Model
pengembangan dalam karya inovasi ini adalah dengan menggunakan model yang
dikembangkan oleh Dick dan Cary (1978), yang meliputi analysis,
design, development, implementation dan evaluation.
3.1. Analysis
Hasil dari tahapan analysis
adalah kemampuan peserta didik dalam keterampilan perkalian masih rendah
terlihat dari hasil belajar, dimana dari 28 peserta didik ada 15 peserta didik
yang mendapat nilai kurang dari 65. Dari proses pengerjaan perkalian yang dilakukan
peserta didik mengindikasikan peserta didik sudah menguasai konsep perkalian, dan
materi perkalian yang sesuai dengan kompetensi adalah perkalian sederhana. 15
Peserta didik yang memperoleh hasil di bawah nilai 65 sudah memiliki gadget.
Melihat tujuan dari pengembangan, maka disimpulkan adanya kesesuaian antara
kebutuhan dengan tujuan pengembangan.
3.2. Design
Tahapan
ini adalah proses perencanaan pembuatan media Perliter yang meliputi beberapa
aktivitas yaitu dimulai membuat Story Board. Pembuatan Story Board
untuk edugame yaitu untuk menentukan setiap slide dari permainan
yang akan dibuat, serta bahan animasi, gambar, dan suara apa yang
dibutuhkan.
Gambar 1. Penyusunan Story Board
Kegiatan
berikutnya adalah mempersiapkan gambar, teks atau animasi yang dibutuhkan. Gambar
diperoleh dari internet atau membuatnya menggunakan coreldrow kemudian disimpan
dalam bentuk PNG, untuk teks memanfaatkan tool yang sudah ada dalam
aplikasi.
Gambar 2. Pembuatan Gambar dan
Karakter
Kegiatan
lain adalah membuat kombinasi perkalian yang akan dibuat menjadi kartu
perkalian. Kombinasi perkalian yaitu konsep dari dua informasi yang terdapat
dalam kartu domino. Adapun kombinasi tersebut meliputi perkalian dengan hasil
kali, hasil kali dengan perkalian, perkalian dengan perkalian, dan hasil kali
dengan hasil kali. Pembutan Kombinasi Perkalian bisa mengunakan software
Microsof Word supaya hasil cetakan bisa rapi dan tulisan terbaca dengan
baik.
Gambar 3. Penyusuanan Kombinasi
Perkalian
3.3. Development
Kegiatan
pengembangan ini adalah membuat produk dari perencanaan yang sudah disiapkan.
Adapun kegiatannya adalah dimulai dengan menyusun Edugame, dimana
penyusunan Edugame disesuaikan dengan rencana alur cerita yang telah
dibuat. Penyusunan permainan ini dengan menggunakan Powerpoint. Pemuatan
edugame ini memanfaatkan fungsi Triger, dan animasi. Supaya
permainan ini dapat digunakan dibeberapa device seperti laptop, netbook,
smartphon ataupun tab maka file ppt diubah menjadi file dalam
bentuk HTML. Untuk mengubah file tersebut diperlukan Ispring.
Gambar 4. Pembuatan Multimedia
Kegiatan
pengembangan yang lain yaitu mencetak Kombinasi perkalian di kertas karton atau
kertas cover. Untuk mengifisienkan waktu proses memotong kartu perkalian dengan
melibatkan peserta didik.
3.4. Implementation
Kegiatan
ini menguji media kepada beberapa pakar media, dan dalam pengembangan ini
pengembangan melibatkan forum multimedia pembelajaran (Formulasi) dan pengguna
media secara langsung yaitu peserta didik.
3.5. Evaluation
Tahapan
penilaian ini meliputi beberapa tahapan, tahapan pertama penilaian dari ahli
dibidang media dalam hal ini adalah formulasi, dan tahapan kedua penilaian dari
pengguna langsung yaitu peserta didik. Data yang diperoleh dari penilaian
pertama adalah data dari angket kelayakan media, dan tanggapan dari anggota
formulasi, kemudian data yang diperoleh dari penilain kedua adalah data hasil
belajar setelah menggunakan media perliter dan tanggapan dari peserta didik.
Kelayakan
media menggunakan angket kelayakan yang disusun oleh formulasi yang meliputi
aspek mudah dilihat, sederhana, menarik, bermanfaat, kebenaran/dapat
dipertanggung jawabkan. Dan skala kualitas dengan interval sebagai berikut
1
sampai dengan 2 = media kurang
2
sampai dengan 3 = media cukup baik
4
sampai dengan 5 = media baik
4. Hasil
Hasil
dari pengembangan media tercipta media Perliter., dimana media tersebut
memiliki muatan materi perkalian. Media permiter memiliki konsep untuk
pembiasaan perkalian. Perliter merupakan gabungan dari Edugame dan Kartu
Perkalian. Edugame disusun dalam bentuk html dan Kartu Perkalian adalah
bentuk dari kartu domino yang informasinya adalah materi perkalian.
Tampilan
edugame berupa permainan yang meliputi beberapa permainan seperti benar
salah, , pesawat terbang yaitu mengalahkan pengguna pesawat dengan menjawab
pertanyaan perkalian dengan benar, tembak burung, dimana burung membawa hasil
perkalian dan jika jawaban benar maka akan muncul kata berhasil, Kotak angka
yaitu menjawab kota yang senilai dengan suatu perkalian. Berikut ini adalah salah
satu contoh tampilan dari edugame.
Gambar 5. Tampilan Edugame
Untuk
tampilan Kartu Perkalian, yaitu bentuk kartu domino yang di dalamnya terdapat
materi perkalian. Kartu Domino dibuat dengan menggunakan kertas karton,
sehingga memungkinkan untuk digunakan dalam waktu yang lama. Selain itu dalam
Kartu Perkalian untuk diberi lencana reword bagi pemenang, dimana pemenang
pertama mendapat poin matahari, pemenang kedua mendapat bintang dan pemenang ke
tiga mendapat poin bulan. Adapun tampilan dari kartu perkalian adalah sebagai
berikut
Gambar 6. Tampilan Kartu Perkalian
Hasil
uji kelayakan dilakukan oleh praktisi media yang terdiri dari 3 pengjuji dari Formulasi
Kabupaten Boyolali. Adapun hasil uji kelayakan perliter adalah sebagai berikut
Tabel 1. Rekapitulasi Angket
Kelayakan
No
|
Kriteria Multimedia
|
Skor
|
1
|
mudah
dilihat
|
4,0
|
2
|
Sederhana
|
4,5
|
3
|
menarik
|
4,0
|
4
|
bermanfaat
|
4,0
|
5
|
Benar
atau dapat dipertanggung jawabkan
|
4,5
|
Rekapitulasi
kelayakan menunjukkan bahwa setiap kreteria media yang telah diuji pada
kriteria baik, yang berarti media Perliter baik untuk digunakan. Pada dasarnya
dari segi kualitas media perliter sudah baik digunakan sebagai media
pembelajaran. Sedangkan hasil uji yang dilakukan oleh peserta didik deperoleh
dari data hasil belajar, setelah menggunakan Perliter. Soal yang digunakan untuk memperoleh hasil
belajar tidak jauh berbeda dengan soal TKD bidang perkalian. Adapun hasil
belajarnya adalah sebagai berikut :
Tabel 2. Rekapitulasi Hasil belajar Matematika
No
|
Nilai
|
Tanpa Perliter
|
Dengan Perliter
|
1
|
< 65
|
15
|
0
|
2
|
> 65
|
13
|
28
|
Hasil
dari pemanfaatan perliter menunjukkan kemampuan perkalian peserta didik menjadi
meningkat, dimana sebelum menggunakan Perliter terdapat 15 peserta didik mendapat
nilai dibawah 65, sedangkan setelah menggunakan perliter semua mendapat nilai
di atas 65. Hal tersebut mengindikasikan bahwa Pengembangan Media Perliter
mampu mengoptimalkan kemampuan perkalian peserta didik. Selain hasil yang
optimal dengan terciptanya produk Perliter, juga terdapat temuan menarik dari
pemanfaatan perliter dalam pembelajaran yaitu peserta didik memiliki jiwa
sportifitas, terlihat dari menerima konsekuensi dari setiap tindakan yang
dilakukan ketika menggunakan Perliter, munculnya karakter disiplin terlihat
dari peserta didik mentaati peraturan yang ada dalam permainan perliter, selain
itu munculnya kemandirian belajar, yang terlihat peserta didik bersedia
memainkan perliter tanpa adanya perintah dari guru.
5.
Kesimpulan
Tercipta
produk yang bernama Perliter, yang mana produk tersebut gabungan dari Edugame
dan Kartu Perkalian. Tampilan edugame berupa permainan yang meliputi
beberapa permainan seperti benar salah, pesawat terbang yaitu mengalahkan
pengguna pesawat dengan menjawab pertanyaan perkalian dengan benar, tembak
burung, dimana burung membawa hasil perkalian dan jika jawaban benar maka akan
muncul kata berhasil, Kotak angka yaitu menjawab kota yang senilai dengan suatu
perkalian. Untuk tampilan Kartu Perkalian, yaitu bentuk kartu domino yang di
dalamnya terdapat materi perkalian. Kartu Domino dibuat dengan menggunakan
kertas karton, sehingga memungkinkan untuk digunakan dalam waktu yang lama. Selain
itu dalam Kartu Perkalian untuk diberi lencana reword bagi pemenang, dimana
pemenang pertama mendapat poin matahari, pemenang kedua mendapat bintang dan
pemenang ke tiga mendapat poin bulan. Hasil uji kelayakan media menunjukkan
Perliter termauk media yang memiliki kualitas baik, dan ketika digunakan oleh
sasaran mampu mengoptimalkan kemampuan perkalian.
Daftar Pustaka
Agus Sriwaluyo, Husni Tamrin, Yusuf
Sulistyo. 2012. Membangun Game “ Main
Kata “Dengan Macromedia Flas. Makalah. Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Komunikasi Dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta
Dina Indriana. 2011. Ragam
Alat Bantu Media Pengajaran. Jogjakarta: DIVA Press
Dick, Walter dan Lou Carey. 1978. The
Systematic Design of Instruction. USA: Scott, Foresman and Company
Karim
Muhammad Ta’Yinul. 2013. Perancangan
Media Interaktif Dan Game Untuk
Kompetensi Mengelompokkan Di Paud .http://jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel585140A7E744A9BAD75DE5AD6013742D.pdf diakses pada tanggal 14 Maret 2016
Nur Rahman. 2015. Hubungan Penguasaan Perkalian dan Pembagian
Dasar terhadap Prestasi Belajar Matematika siswa Kelas VIII SMP PMDS Putra
Palopo. Jurnal Elemen. Vol 1 no.1. Januari 2015 hal 57-69
Suprijono, Agus. 2013. Cooperative
learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar